BETAPA PENTINGNYA, TERAMPIL TERHADAP KETERAMPILAN HIDUP

oleh -1471 Dilihat
Jonggol OKU POS Com – Kalau kita melihat beberapa anak sekolah saat kerja bakti pasti kita bisa membedakan antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan itu ada pada keterampilan hidup, ada yang luwes pantes ada juga yang sekedar bisa, kidung sekedar bisa. Terjadinya luwes pantes karena telah refleks akibat sering melakukan hal itu berulang kali. Bisanya karena sudah terbiasa. Pribahasa kuno tapi tetap relevan hingga sekarang juga.
Sesungguhnya itulah masalah mendasar yang klasik terus menerus. Yang belum tuntas juga yang pada akhirnya terakumulasi makin meningkatnya jumlah pengangguran yang justru dari kalangan terpelajar lulusan SMK maupun perguruan tinggi yang makin mendominasi. Sehingga banyak upaya khusus yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh masyarakat pada berbagai elemen seperti membangkitkan pelaku pemula (start up) yang diharapkan bernuansakan inovasi (enterpreneur).
Adanya banyak bermunculan kegiatan membangkitkan pelaku baru (start up) ditengarai karena terlalu sedikit yang terampil vokasi apalagi terampil inovasi, justru yang banyak terampil hafal atas teori yang didapat di proses pembelajaran berbasiskan dari buku semata. Padahal proses terciptanya lapangan pekerjaan karena ada yang menciptakannya yaitu wirausahawan. Maka tak salah jika mau menuntaskan masalah penganggguran paling efektif mencetak wirausahawan (trampil dalam kehidulan mandiri) karena dampaknya kuadran terhadap penyerapan tenaga kerja.
Insan skill inovasi sangat penting, sehingga dibutuhkan Indonesia jumlah banyak sekali. Inilah yang memberikan kontribusi nilai tambah dan nilai manfaat terbesarnya. Bisa jadi bahan banding pembelajaran misal saja Israel yang 65% lahannya tandus, Korea Selatan yang belum lama merdeka, apalagi Vietnam dan begitu juga RRC jumlah penduduknya di atas 1 milyar. Semua punya kelemahan tapi diubah jadi kelebihan bahkan peluang. Lalu negaranya jadi terdepan karena kontribusi massal dari manusia unggulnya.
Benar sekali teori yang mengatakan bahwa esensi pembangunan ideal adalah membangun manusia unggulnya. Justru kadang keunggulan atas kekayaan alam, bahkan yang bangga berlebihan atas kekayaan alam jadi penyebab negara – negara  tersebut malas lalu bangkrut. Akibat kalah bersaing. Yang pada akhirnya justru jadi ancaman. Miniaturnya banyak sekali, misal keluarga yang basisnya bukan membangun putra – putrinya dengan kebanggaan harta akan banyak yang kalah dengan keluarga yang membangun mutu manusianya. Yang esoknya harta ludes habis justru dibeli oleh tetangganya yang manusianya unggul. Fakta lapangan.
Semoga bermanfaat..
Salam Inovasi 🇲🇨
Wayan Supadno
Pak Tani
BACA JUGA  Mang Johan, Terapkan Hidup Sehat Ajak Masyarakat Rutinitaskan Olahraga

No More Posts Available.

No more pages to load.