Cambuk Hati, Jeritan Kehidupan Pahit

oleh -1091 Dilihat

OKU Selatan.OKU POS.Com – Kadang pohon yang kuat dan tegar pun bisa tumbang hanya karena rayap rayap kecil, begitulah kadang aku bisa menghadapi kesulitan-kesulitan besar yang menghadang kehidupanku. Tapi bisa hancur hanya karena hal-hal kecil, aku hanya bisa menangis, menangislah jika memang seharusnya menangis.

Orang yang bijaksana tak pernah duduk diam meratapi masa terpuruk, tapi bangkit untuk menjadi diri yang baik. Biarlah nasi menjadi bubur selagi aku bisa menikmatinya. Terima kenyataan jika memang harus begini, menerima kenyataan memang menyakitkan.

Dunia masih luas, aku tidak mau kehidupan ini aku sia-siakan hanya dengan duduk diam meratapi masa terpurukku. Dunia terlalu singkat jika hanya memikirkan hal-hal yang tak berguna, hidup bukan hanya memikirkan bahagia atau sedih, senang atau tidak.

Menerima kenyataan dengan hati ikhlas insya Allah semuanya akan baik-baik saja, jika terus bangkit dan bangkit Allah SWT tidak pernah menyia-nyiakan sekecil apapun kebaikan yang aku lakukan hari ini. Aku terlahir dari sebuah keluarga yang sangat sederhana, kehidupan yang aku dapat dari semasa kecil hingga sekarang penuh tantangan dan hidup keras. Mendapatkan pembelajaran tentang sebuah kesabaran, mungkin sebagian orang mengira bahwasanya sabar itu ada batasnya.

BACA JUGA  TINJAU LOKASI PEMBANGUNAN RUMAH KHUSUS, BUPATI MINTA SEGERA DIMANFAATKAN

Benarkah?

Beberapa pendapat yang aku dapatkan dari orang orang yang semula memang aku tanyakan kepada mereka tentang apa definisi mereka tentang kesabaran, ada satu jawaban yang sampai sekarang masih menjadi pemikiranku, yaitu kesabaran bisa tercapai jika kita bisa menahan seluruh diri kita.

Menahan diri?

Seperti apa?

Saat ini aku sedang dihadapkan dengan sebuah permasalahan yang membutuhkan sebuah kesabaran. Apakah aku bisa melihat dan memposisikan diri, apakah aku bisa melewati masalah tersebut dengan sekali langkah atau butuh beberapa langkah untuk melewatinya. Jika aku sudah mampu melihat jauh ke depan apa yang akan aku lakukan terhadap masalah tersebut, berarti aku adalah orang yang berhasil memposisikan diri dalam sebuah permasalahan.

Tapi belum tentu aku bisa menyelesaikan masalah tersebut dengan mudah, karena tidak ada ketentuan untuk menyelesaikan masalah, masalah datang dengan sendirinya dan nantinya juga akan pergi dengan sendirinya. Batas ambang kesabaranku diuji dimana dan kapan, disinilah letaknya kesabaranku akan diuji saat masalah itu datang dan sebelum masalah itu pergi.

BACA JUGA  Ratusan Anggota Kepolisian Polres OKU Selatan Gabungan, Gencar Lakukan Pengamanan SRGF

Menahan diri tidak hanya diam dan meratapi masalah yang datang, tapi aku berusaha dan mencoba untuk menerima masalah tersebut dan berupaya memikirkan beberapa dampak dampak yang akan terjadi kedepannya. lambat laun aku akan menemukan jalan keluar terbaik dalam permasalahan tersebut.

Kesabaran kembali diuji saat aku belum berhasil dalam menyelesaikan masalah itu, karena disaat aku belum berhasil, aku harus mengulang dari awal lagi untuk memecahkan masalah yang ada. Sabar pasti akan bisa menyelesaikan, dengan tenang karena aku bisa menahan dirinya dan bisa berfikir positif akan masalah yang datang. kesabaran itu tidak ada batasnya, namun ada tempatnya.(Yuni)

No More Posts Available.

No more pages to load.