Hasil Investigasi LKPA Covid 19 Sumsel Terkait Implementasi Bantuan Covid 19

oleh -43 Dilihat

Palembang, Okupos.com | Lembaga Khusus Pengawas Anggaran (LKPA) Covid-19 Sumatera Selatan menggelar konferensi pers terkait hasil investigasinya di 18 Kecamatan Kota Palembang yang bertempat di Jalan Pipa Reja, lorong harapan VI, Kelurahan Talang Aman, Kecamatan Kemuning, Kamis (04/06/2020) Kemarin.

Menurut paparan Febri Zulian sebagai Koordinator LKPA Covid 19 melalui Reno Kurniawan sebagai Investigator di lapangan terdapat sedikitnya ada delapan temuan dari hasil investigasi LKPA Covid 19 kepada pihak media ini. Berikut ini akan diuraikan hasil investigasi yang terhimpun dari tim LKPA covid 19 Sumatera Selatan:

Adanya dugaan bahwa dalam pembagian sembako dan insentif uang ches tidak merata bahkan cenderung hanya dibagi untuk orang terdekat saja. Kami menduga bahwa tidak semua masyarakat yang miskin mendapatkan bantuan sembako dan uang insentif ches., Selain itu, ada dugaan bantuan sembako diberikan hanya 1 kali saja dengan jumlah isi sembako tidak sesuai atau tidak layak dan ternyata di bagi-bagi isinya agar jumlah orang penerimanya menjadi banyak.

BACA JUGA  Peringati HUT Ke 5 dan Sambut Ramadhan, PLTU Baturaja Gelar Sunat Massal

Kami juga mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa pengajuan bantuan hanya terealisasi 10% . Selain itu, tidak adanya akomodasi dan transportasi RT untuk pembagian sembako sehingga memakai uang pribadi akibatnya atas dugaan tersebut maka pihak RT tepaksa memungut uang dari warga lewat pemotongan bantuan.

Bukan itu saja, kami juga mengindikasi dari temuan di lapangan adanya dugaan masyarakat yang mendapatkan bantuan doubel . Bahkan, terjadinya ketidak singkronan/ perbedaan data masyarakat yang berhak menerima bantuan dari RT/Lurah/Camat dengan data masyarakat yang tercatat di Dinas Sosial Kota Palembang.

Selanjutnya, birokasi yang cukup rumit membuat sejumlah pendistribusian dinilai lama dan berkesan lambat. Terakhir, yang menjadi catatan kami pula yakni kurangnya edukasi soal bahayanya pandemic covid 19 di Kampung-kampung dan RT-RT.

“Dari temuan kami tersebut di atas, maka kami  menyimpulkan bahwa  tidak akan  efektif penangganan dalam memutus rantai atau pencegahan pandemi walau pakai kebijakan apa pun dan anggaran sebesar apa pun jika terdapat polemik-polemik di tengah masyarakat.” ujar yang disampaikan Reno kepada media ini.

BACA JUGA  KORPRI OKU SELATAN SERAHKAN DUA SAPI KURBAN KE PENGURUS MASJID AGUNG AL-MUHTADIN

Reno menambahkan bahwa terkait dengan temuan kami tersebut, maka pihak LKPA Covid 19 Sumatera Selatan memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah. Adapun rekomendasi tersebut, sebagai berikut:

1. LKPA Covid 19 Sumatera Selatan mendesak tim gugus Kota Palembang untuk di evaluasi, karena carut marut pelaksanaan penangan covid 19 di sektor bantuan kepada masyarakat yang terdampak covid.
2. LKPA Covid 19 Sumatera Selatan mendesak untuk di evalusi hampir seluruh dinas-dinas terkait, terkhusus dinas sosial Kota Palembang yang bekerja tidak maximal, sehingga banyak sekali muncul polemik-polemik yang terjadi dimasyarakat.

3. LKPA Covid 19 Sumatera Selatan mendesak untuk dievalusi dinas kesehatan, karena belum optimal dalam menyediakan fasilitas kesehatan untuk merawat warga yang ODP, PDP maupun yang positif.  (Rill/Danu)

No More Posts Available.

No more pages to load.