Sedikit Berharap Keberqahan Dari Anyaman Rotan

oleh -1585 Dilihat

Muaradua.OKU POS.Com – Senja sore hari menemani langkah kaki menuju salah satu tempat yang letaknya berada di OKU Selatan, OKU POS menyambangi sebuah Kampung Pengrajin Rotan di Desa Bedeng Gula, Kec. Buay Pematang Ribu Ranau Tengah (BPRRT), Kab. Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Kamis (5/09/2019).

Saat dikonfirmasi oleh OKU POS, salah satu warga dengan sebutan Ibu Siti, pengrajin bakul, brunang, jaek, kinjar, niru, sapu ijuk. Kami mendapatkan ilmu tentang proses pembuatan barang – barang tersebut. Sangatlah rumit proses pembelahan rotan tersebut, rotan dibelah, di proses parit, dijemur. Beberapa peralatan tradisional yang saat ini masih digunakan oleh sedikit banyak orang sebagai alat dapur dan sebagai kenang – kenangan tentang perjalanan hidup.

Bahkan, bisa dikatakan untuk masa zaman sekarang banyak yang sudah tidak lagi mengenal apa itu bakul dan alat tradisional lainnya seperti penjelasan diatas. Yah, sekarang sudah zaman canggih dimana saat ini internet dan game online lebih menarik dan sangat menghipnotis. Disisi lain masih banyak juga alat seperti bakul dikenal dan memiliki nilai-nilai sejarah bagi mereka yang hidupnya dibawah garis kemiskinan dan hidup cukup (bukan yang berkecukupan).

Ini sangat menarik perhatian, dimana tidak banyak lagi orang yang tahu tentang pembuatan alat tradisional tersebut.

BACA JUGA  Satnarkoba Polres OKU Selatan Pimpin Giat Pengamanan Kampanye Paslon PAS

Sebuah Desa yang berada di OKU Selatan, tepatnya di Desa Bedeng Gula, rata-rata mata pencaharian sampingan sebagian warga penduduknya adalah sebagai pengrajin bakul, brunang, jaek, kinjar, niru dan sapu ijuk. Dijadikan sebagai mata pencaharian sampingan, karena keterbatasan bahan rotan yang akan dianyam. Rotan tersebut dipesan dari Desa Pelawi.

Cerita dari salah satu warga Ibu Siti penduduk asli Desa Bedeng Gula, bahwa sudah lama menjadi pekerja pengrajin alat tradisional dan merupakan keterampilan turun temurun yang diperoleh dari orang tua. Alat – alat tersebut sering kita lihat dipasar – pasar tradisional, itu semua merupakan hasil produksi dari pengrajin rumah tangga yang ada di Desa Bedeng Gula.

Saat dijumpai OKU POS.Com, salah satu warga yang sedang menjalankan aktifitasnya menganyam, mengutarakan keluh kesahnya mengharapkan ada bantuan dari Pemerintah OKU Selatan berupa mesin untuk membelah rotan. Dan berharap supaya Pemerintah bisa lebih memperhatikan nasib para petani pengrajin rotan.

Meminta sedikit ilmu, ibu tersebut tidak pelit untuk berbagi ilmu tentang proses pembuatan bakul.

1. Rotan bulat dibelah tipis – tipis, ukuran satu rotan 1,5 meter. Dalam 100 batang mendapatkan hasil kurang lebih 16 sampai 20 bakul dan brunang. Rotan dijemur selama 2 hari agar permukaan rotan kering.

BACA JUGA  Usai Pengamanan Pilkada, Personil Polres OKU Selatan dan BKO Polda Sumsel Ikuti Test Swab 

2. Setelah rotan selesai di belah tipis – tipis, kemudian dibersihkan agar tidak ada sisa serat rotan yang bisa melukai tangan pembuatnya. Sangat dibutuhkan sekali untuk berhati – hati, karena pisau yang digunakan sangat tajam. Jika tak konsentrasi bisa berakibat terluka.

3. Setelah selesai membersihkan rotan tersebut, kemudian baru dianyam. Dalam menganyam membutuhkan ketelitian dan kesabaran supaya mendapatkan hasil dan kualitas yang bagus, agar tidak mengecewakan pemakainya kelak.

Dari hasil pengalaman yang OKU.POS.Com dapat dan dibagi diatas, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Kerajinan tersebut merupakan warisan dari orang tua yang telah berlangsung lama dan turun temurun, dan ini bisa menjadi daya tarik wisata tersendiri, ditambah lagi bahwa Desa Bedeng Gula merupakan tempat pembuatan alat tradisional.

Dengan adanya pemberitaan tersebut warga dari Desa Bedeng Gula sangat mengharapakan bantuan dari Pemerintah OKU Selatan. Dan pada dasarnya memiliki niat untuk menciptakan produk lainnya dari rotan yang jauh memiliki nilai ekonomis tinggi.(Yuni)

No More Posts Available.

No more pages to load.