Walaupun Sempat Tertunda, Rembuk LSM/NGO Se Sumsel Tahun 2022 Sukses Lahirkan LSM/NGO Profesional

oleh -395 Dilihat

PALEMBANG, OKUPOS.com -Perlahan namun pasti kegiatan rembuk LSM/NGO se Sumatera Selatan tahun 2022 akhirnya dapat digelar di hotel Airish hari Rabu (16/11). Rembuk ini dihadiri sekitar  87  penggiat LSM/NGO dari berbagai bidang.

Ketua panitia pelaksana,  Sopianto selaku ketua panitia pelaksana mengatakan, seharusnya kegiatan ini  di laksanakan pada bulan lalu tepatnya pada tanggal 31 Oktober, di karenakan beberapa pertimbangan, maka baru sekarang diselenggarakan.

“Aturannya rembuk LSM/NGO ini dilaksanakan pada 31 Oktober yang lalu namun ada beberapa pertimbangan, maka baru sekarang bisa terselenggarakan,”tutur saat diwawancarai usai kegiatan.

Diungkapkan Sopianto, salah satu penyebab mundurnya acara tersebut adalah kurangnya suport dan dukungan dari pihak pemerintah. “Seharusnya suport tersebut kami  harapkan menjadi sponsor utama dalam kegiatan ini,”ungkapnya.

“Namun, harapan kami tidak sesuai dengan ekspektasi dan realita. Padahal jelas maksud dan tujuan rembuk itu akan berdampak positif bagi pemerintah dimana LSM/NGO dapat bersinergi dengan pemerintah baik masalah kebijakan maupun program-program yang berdampak langsung bagi masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkan Sekretaris panitia pelaksana, Rino bahwa rembuk ini akan melahirkan ide-ide segar dari penggiat LSM/NGO diberbagai bidang khususnya di Sumatera Selatan dalam hal merumuskan program dan kebijakan yang pro masyarakat, sehingga ke depan rekan-rekan penggiat LSM/NGO tidak akan dipandang sebelah mata oleh oknum-oknum yang terlanjur menanamkan stigma negatif pada LSM/NGO.

BACA JUGA  Peringati Hari Lahir Pancasila, Ormas Katolik Sumsel Gelar Dialog Publik

“Kami mengajak rekan-rekan penggiat LSM/NGO untuk benar-benar menjadi jembatan antara masyarakat selaku penerima kebijakan dengan pemerintah yang mengeluarkan kebijakan, sebagaimana marwah sesungguhnya LSM/NGO dilahirkan,”ungkapnya.

Lanjut Rino, segenap panitia rembuk tidak berafiliasi dengan pihak manapun ataupun arah politik tertentu. Kalau pun ada pihak yang menghubungkan kegiatan ini untuk pesta politik tahun 2024.

“Kami tentu saja tidak bisa melarang timbulnya asumsi seperti itu mengingat menjelang tahun politik suatu hal yang wajar jika “dikaitkan”. Namun perlu kami tegaskan segenap panitia rembuk dari hati yang paling dalam tujuan rembuk ini diadakan ingin membentuk karakter rekan-rekan sesama penggiat LSM/NGO yang profesional dan berintegritas,”ungkapnya.

Dipandu Cek Daus MC kondang dari kota Palembang, semakin menghidupkan suasana acara dengan banyolan-banyolannya yang khas.

Sesekali tampak para nara sumber yang terdiri dari beberapa tokoh di Sumatera Selatan seperti Ketua PWI SumSel, Rektor Universitas IBA, Perwakilan DPC Peradi kota Palembang dan perwakilan dari Kejaksaan Tinggi SumSel tertawa mendengar celotehan Cek Daus.

Kegiatan ini terdiri dari dua sesi dimana sesi pertama pemaparan materi dari nara sumber kemudian setelah istirahat makan siang dilanjutkan dengan sidang pleno yang nantinya akan merumuskan point-point rekomendasi yang akan dibawa ke pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota.

BACA JUGA  BUPATI OKU TERIMA DIPA TAHUN ANGGARAN 2020

Tampak dalam pantauan kami bagaimana serunya perdebatan pada masing-masing anggota komisi dalam merumuskan isu-isu yang bersentuhan langsung untuk masyarakat, agar dapat menjadi rumusan rekomendasi. Tepat pukul 14.30 masing-masing komisi dipersilahkan untuk membacakan hasil sidang komisi.

Komisi II yang diwakili Sukma Hidayat,SE di mana salah satu isu yang dibedah soal lingkungan hidup. Salah satu point yang dirumuskan adalah masalah tambang rakyat, point-point yang cukup krusial menurut komisi dua terkait perizinan, dampak lingkungan akibat penambangan dan dampak ekonomi untuk masyarakat sekitar tambang. Selain masalah pertambangan komisi dua juga menyoroti masalah banjir yang menjadi momok setiap tahun khususnya dikota Palembang.

Salah seorang panitia Amhar Black mengatakan, setelah rekomendasi disimpulkan dan Presidium terbentuk. “Insya Allah pada awal 2023 kita mengundang kembali peserta kegiatan untuk menindak lanjuti program-program yang mereka buat berdasarkan rekomendasi yang ada,”imbuhnya.

“Untuk rekomendasi hasil dari sidang pleno dalam minggu-minggu ini akan kami serahkan ke pemerintah provinsi dan beberapa instansi lainnya. Penyerahan rekomendasi ini akan kami berikan bersama LSM/NGO yang ikut hadir dalam kegiatan rembuk,”tutupnya.